"Jika puisi adalah bahasa terindah maka kau lah penyebabnya" Welcome to My Blog Ungkapan Hati: Kita Memang Berbeda

Jumat, 28 Oktober 2011

Kita Memang Berbeda

Kita berdua memang sama-sama telah mengetahui tentang hal ini. 
Beberapa interaksi yang pernah kita lalui semakin menyadarkan bahwa kita memang berbeda.
Ya, kita memang berbeda.
Dengan karakter, pola pikir sampai pada kebiasaan-kebiasaan kecil sekalipun kita memiliki perbedaan. 
tak heran memang. 
Sebelumnya kita memang tumbuh di lingkungan yang berbeda, dengan gaya hidup yang berbeda dan dunia yang berbeda. 
Semua itu membuat kita menjadi dua sosok yang berbeda karakter.


Terkadang kau merasa bahwa tindakanmu itu benar.
Padahal di sisi lain aku tidak merasa demikian. 
Aku menganggap itu salah.
Tak jarang hal itu membuat kita menjadi berselisih.
Ada kalanya kesalahpahaman pun terjadi di antara kita.
Sebenarnya kita memiliki maksud dan tujuan yang sama dalam suatu hal, tetapi karena ada salah paham dalam berkomunikasi, akhirnya lagi-lagi harus ada pertengkaran terlebih dahulu.


Begitulah, seolah pertengkaran dan perselisihan itu harus terjadi dulu.
Seolah kita tak bisa membicarakan hal itu baik-baik dengan kepala dingin dan hati yang tenang.
Mau tidak mau semua itu membuatku berpikir, bisakah kita tetap bersama dengan banyaknya perbedaan ini? Bagaimana kah pernikahan kita nanti jika diantara kita ada perbedaan yang begitu jauh ini? sering muncul keraguan apakah kita bisa  menyatukan perbedaan-perbedaan ini satu demi satu. sungguh, kita memerlukan kerja keras untuk bisa melakukan itu semua.


Namun, ketika aku merenungi semua itu lebih dalam, di dunia ini pun semua orang dilahirkan tanpa  ada kesamaan yang mutlak. Alangkah sepinya dunia ini jika semua orang memiliki bentuk tubuh yang sama, berpikir dengan pola pikir yang sama, memiliki lingkungan keluarga yang sama, memiliki pendapat yang sama, memiliki tingkat ekonomi yang sama, dan lainnya. 


Justru dari hal yang berbeda itulah yang membuat manusia belajar. Belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan. Belajar untuk mengambil hikmah dari sesuatu yang berbeda yang berasal dari luar dirinya.


Mungkin hal itu jugalah yang berlaku bagi kita.
Mungkin memang seperti inilah jalan yang harus kita lalui.
Sekarang waktunya bagi kita untuk menyatukan segala perbedaan ini dengan sikap yang lebih dewasa dan bijaksana. 


Bagaimanapun kondisimu, 
Aku harus menerimamu.
Aku harus menghargai segala  sesuatu yang ada pada dirimu.
Engkau pun demikian,
kau harus belajar menerimaku, 
Bagaimanapun keadaan ku.


Aku yakin kita bisa berusaha untuk itu dan semua perjuangan itu pasti tak kan sia-sia.
Mungkin memang kita dipertemukan dengan segala perbedaan 
agar kita bisa saling melengkapi ketika kita hidup bersama kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar