Lelah, mungkin itulah gambaran hatiku sekarang.
Seandainya dalam kata lelahku itu gag ada yang namanya luka.
Mungkin aku gag akan nyerah ngejar kamu.
Tapi lelah itulah yang akhirnya membuatku menyerah dan
mengikhlaskanmu.
Ibaratnya, aku tuh ingin pergi kesuatu tempat yang jauh
untuk menemui mu, dengan berjalan kaki.
Lelah memang, namun aku yakin bakal sampai walau pun lambat.
Tapi ditengah perjalanan itu banyak sekali luka-luka yang
kudapati.
Dibalik luka-luka itu aku masih terus berjuang melanjutkan
perjalananku.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berhenti.
Karena memang aku gag sanggup lagi berjalan.
Aku gag kuat melanjutkannya lagi.
Seperti itulah akhir perjuangan ku, sangat disayangkan.