"Jika puisi adalah bahasa terindah maka kau lah penyebabnya" Welcome to My Blog Ungkapan Hati: Aku mencoba lagi untuk mencoba mencintai yang lain

Jumat, 28 Oktober 2011

Aku mencoba lagi untuk mencoba mencintai yang lain

Beberapa waktu yang lalu, 
Ada seseorang datang kepadaku untuk menawarkan cintanya.
Aku pun kembali menyalakan harapanku 
Berharap dia adalah seseorang yang memang tepat untukku.
Kau tahu, dia adalah seorang yang baik.
Aku mulai dibuat kagum oleh kebaikan-kebaikannya.
Hari demi hari ku isi dengan sosok dirinya.
Aku merasa senang dengan kehadirannya.
Sosok yang bijaksana dan dewasa itu 
sering mengungkapkan kata-kata sederhana yang sering membuatku tertegun.


Kekagumanku kepada dirinya pun bertambah .
Banyak hal menyenangkan yang dia berikan kepadaku.
Banyak pula hal yang diajarkannya kepadaku.
Hidupku pun semakin berwarna dengan hadirnya dia dalam hari-hariku.
Terlebih, saat aku terjatuh, dia datang dengan pesonanya.
Membangkitkanku dari keterpurukan.


Namun lagi-lagi aku sadar.
Perasaan ini berbeda.
Sekali lagi, hatiku tetap tak bisa "biru" seperti perasaanku kepadamu.
Kebahagiaan ini kurasakan seperti kekaguman seorang adik kepada kakaknya.
Hanya itu.
Tidak ada keinginan untuk mencintai lebih dalam.


Awalnya aku tak ingin mengakui perasaan ini dan berpikir bahwa semua akan berjalan baik-baik saja.
mungkin seiring dengan berjalannya waktu, aku akan bisa mencintainya.
Namun, akhirnya dia pun tetap menyadari tentang perasaanku dan memutuskan untuk mundur.
Yah, perlahan kami menjauh.

Begitulah.
bayang-bayangmu pun hadir kembali.
Semakin jelas.
Semakin menyesakkan dadaku.
kembali membuat air mataku menetes semakin deras.


Adakah yang salah dengan diriku?
mengapa aku tak bisa mencintai orang lain dan bahagia bersamanya.
Jika sampai sekarang aku masih mencintaimu, tapi bagaimanakah dengan dirimu?
mungkinkah kau kini tengah mencintai orang lain dan bahagia disana.
Dan mungkin kau pun telah melupakanku.
Aku sama sekali tak bisa menyalahkanmu 
karena mungkin kau memang tak pernah menyadari perasaanku ini kepadamu.
Tapi, adilkah keadaan ini?


Perasaan itu masih ada.
Namun sungguh, aku rasa lelah dengan semua ini. 
Itu semua karenamu.
Hati ini pun masih tetap berharap.
Namamu masih terucap dalam doa-doaku.
Bayangmu masih hadir dalam mimpiku, dalam imajinasiku.
semua itu membuatku sakit, membuat dadaku semakin sesak.


Tapi, potongan-potongan episode tentang kejadian--kejadian yang lalu denganmu 
masih berputar di dalam benakku
Indah memang, dan rasanya perih 
ketika aku menyadari bahwa semua itu telah pergi dan berlalu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar